Sabtu, 19 Desember 2015

Pengertian Penyakit Influenza Jenis dan Penyebabnya.

Kata influenza berasal dari bahasa Italia yang berarti “pengaruh” hal ini merujuk pada penyebab penyakit; pada awalnya penyakit ini disebutkan disebabkan oleh pengaruh astrologis yang kurang baik. Perubahan pendapat medis menyebabkan modifikasi nama menjadi influenza del freddo, yang berarti “pengaruh dingin”. Kata influenza pertama kali dipergunakan dalam bahasa Inggris untuk menyebut penyakit yang kita ketahui saat ini pada tahun 1703 oleh J Hugger dari Universitas Edinburgh.

Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.

Influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakin ini belum jelas betul. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.
Definisi Virus Influenza. Influenza (sering disebut sebagai “flu”) adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh sekelompok virus. Ada tiga jenis virus influenza, tapi hanya dua penyakit penyebab pandemi pada manusia. Tipe A dan B menyebabkan penyakit pernapasan yang umumnya terjadi selama bulan-bulan musim dingin. influenza Tipe C biasanya tanpa gejala, tapi kadang-kadang menyebabkan masalah pernapasan sangat ringan. Vaksinasi ditawarkan setiap musim flu untuk jenis sasaran A dan B, strain yang menyebabkan penyakit pandemi.
Sejarah
Menurut National Geographic, influenza adalah bencana global pada tahun 1918, yang mencolok dengan menyerang seperlima dari penduduk bumi dan mengambil lebih dari 50 juta jiwa. Kasus terbaru ini adalah flu H1N1 tahun 2009.
Jenis Influenza
Pada 1930, ilmuwan mengidentifikasi virus influenza. Sejak itu, para ilmuwan telah mengklasifikasikan influenza ke dalam tiga kategori: Tipe A, B dan C. Influenza Tipe A dan B bertanggung jawab atas wabah flu tahunan. Manusia dan hewan dapat tertular Tipe Influenza A, tetapi hanya manusia bisa terkena virus Influenza B. Selain itu, reaksi Influenza B tidak separah reaksi dalam Influenza A. Influenza reaksi C lebih ringan kedua dari  Influenza B.
Gejala
Beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka terkena flu. Karakteristik flu adalah saat kedatangan secara mendadak demam tinggi, sakit kepala, batuk kering, sakit tenggorokan, nyeri otot, menggigil, berkeringat, kehilangan nafsu makan, nyeri sendi, pilek dan kelelahan berlebihan. Selain itu, beberapa anak mungkin mengalami muntah dan diare.
Pasien Risiko Tinggi
CDC melaporkan orang tua mewakili lebih dari 90 persen kematian disebabkan influenza dan pneumonia. Kelompok-kelompok lain yang berisiko tinggi untuk masalah influenza serius orang tua, anak-anak muda, orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan orang-orang bersama penyakit kronis yang mendasarinya, seperti asma, penyakit jantung atau diabetes.
Penyebaran Influenza
Meskipun influenza sering terjadi pada musim dingin, iklim tidak secara langsung bertanggung jawab untuk penyebaran. Influenza tidak menyebar melalui cuaca dingin. Karena iklim yang dingin, orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu tinggal di dalam ruangan dan lain lebih sering berhubungan dengan orang. Influenza menyebar melalui pernapasan ketika individu bersin atau batuk. Virus influenza ini juga dapat tersimpan pada permukaan seperti pegangan pintu atau mainan anak. Ketika seseorang menyentuh permukaan atau menghirup pernapasan dari orang yang terinfeksi, virus ini akan ditularkan dan inkumbasi selama satu sampai dua hari.
Struktur Influenza
Semua tiga jenis virus influenza membuat keluarga mereka sendiri di pohon kekerabatan disebut Orthomyxoviridae. Struktur partikel virus berbentuk bulat diameter mulai dari 80 sampai 120 nanometer. Influenza adalah virus yang terbungkus, yang berarti mendapatkan bilayer lipid dari membran plasma sel inang. Perluasan ke arah luar dari selubung adalah antigen berduri sebagian besar terbuat dari hemaglutinin, yang merupakan perlekatan protein primer. Di dalam pusat struktur tersimpan genetika virus, delapan potong RNA beruntai tunggal yang terintegrasi ke dalam sel inang.
Mutasi Influenza
Virus RNA adalah virus yang paling mampu bermutasi. Setiap tahun, vaksinasi baru dikembangkan untuk memerangi penyimpangan antigenik virus influenza. Strain bermutasi diberi nama dari struktur protein hemagglutinin antigen baru mereka. Mutasi terutama terjadi untuk memerangi dan menghindari sistem kekebalan tubuh dari inang. Ketika influenza bermutasi, sistem kekebalan tubuh tidak mampu mengenali invasi virus dan penyakit akan mulai berkembang.
Infeksi ganda Influenza
Jenis khusus perpindahan antigen terjadi pada influenza A, ketika inang terinfeksi dengan dua strain virus. Ketika ini terjadi, influenza A mampu melakukan rekombinasi strain terpisah menciptakan subtipe baru. Ini sangat berbahaya dan telah menyebabkan strain flu yang umum dikenal burung dan babi. Karena hewan seperti babi dan burung bisa menjadi reservoir influenza, orang yang menangani ternak sering terinfeksi dengan strain baru mengalami mutasi.
Wabah musiman
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, wabah flu biasanya terjadi pada musim gugur dan musim dingin. Namun, di daerah tropis virus influenza menyebar sepanjang tahun. Hasil epidemi ini pada sekitar 3.000.000-5.000.000 kasus tahunan yang serius di seluruh dunia dan 250.000 sampai 500.000 korban jiwa.
Jenis-jenis Virus Penyebab Flu
Dibawah ini adalah jenis-jenis virus penyebab Flu :
Virus influenza A
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan inang alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat ditularkan pada spesies lain dan dapat menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik atau menimbulkan suatu pandemi influenza manusia.
Virus tipe A merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Virus influenza A dapat dibagi lagi menjadi subdivisi berupa serotipe-serotipe yang berbeda berdasarkan tanggapan antibodi terhadap virus ini. Serotipe yang telah dikonfirmasi pada manusia, diurutkan berdasarkan jumlah kematian pandemi pada manusia, adalah:
  1. H1N1, yang menimbulkan Flu Spanyol pada tahun 1918, dan Flu Babi pada tahun 2009
  2. H2N2, yang menimbulkan Flu Asia pada tahun 1957
  3. H3N2, yang menimbulkan Flu Hongkong pada tahun 1968
  4. H5N1, yang menimbulkan Flu Burung pada tahun 2004
  5. H7N7, yang memiliki potensi zoonotik yang tidak biasa
  6. H1N2, endemik pada manusia, babi, dan unggas
  7. H9N2
  8. H7N2
  9. H7N3
  10. H10N7

Virus influenza B
Virus influenza B hampir secara eksklusif hanya menyerang manusia dan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang diketahui dapat terinfeksi oleh infeksi influenza B adalah anjing laut dan musang.
Virus influenza C
Virus influenza C yang menginfeksi manusia, anjing, dan babi, kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak-anak.

Virus-virus tersebut memiliki kekerabatan yang jauh dengan virus parainfluenza manusia, yang merupakan virus RNA yang merupakan bagian dari family paramyxovirus yang merupakan penyebab umum dari infeksi pernapasan pada anak, seperti croup (laryngotracheobronchitis), namun dapat juga menimbulkan penyakit yang serupa dengan influenza pada orang dewasa.

Tanda dan Gejala
Gejala influenza dapat terlihat satu sampai dua hari setelah infeksi. Biasanya gejala pertama adalah menggigil atau perasaan dingin, namun demam juga sering terjadi pada awal infeksi, dengan temperatur tubuh berkisar 38-39 °C (kurang lebih 100-103 °F). Banyak orang merasa begitu sakit sehingga mereka tidak dapat bangun dari tempati tidur selama beberapa hari, dengan rasa sakit dan nyeri sekujur tubuh, yang terasa lebih berat pada daerah punggung dan kaki. Gejala influenza dapat meliputi :
  1. Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar)
  2. Batuk
  3. Hidung tersumbat
  4. Nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok
  5. Kelelahan
  6. Nyeri kepala
  7. Iritasi mata, mata berair
  8. Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan hidung
  9. Ruam petechiae
Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat menjadi parah pada anak dengan influenza B).
Kadangkala sulit untuk membedakan antara selesma dan influenza pada tahap awal dari infeksi ini, namun flu dapat diidentifikasi apabila terdapat demam tinggi mendadak dengan kelelahan yang ekstrem. Diare biasanya bukan gejala dari influenza dari anak, namun hal tersebut dapat dijumpai pada sebagian kasus "flu burung" H5N1 pada manusia dan dapat menjadi gejala pada anak-anak. Gejala yang paling sering terdapat pada influenza ditunjukkan pada tabel di kanan.

Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Influenza 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar