AL-IMAN
TUJUAN
Peserta memahami hubungan antara
Iman, Islam dan Ihsan
Peserta memahami hakekat Iman
Peserta mengetahui cara-cara
mengimani Rukun Iman dengan benar

3
A. Judul : Rumah Kita

2
c. Ihsan 3. ......
1
C. Media : - Papan tulis dan spidol / kapur
- 2 kelompok atau lebih
- Naskah pembahasan / materi
D. Bahan : - Gambar di atas dengan lembar jawaban
- Pembahasan materi tentang Iman,
Islam dan Ihsan
E. Langkah-langkah :
1. Setiap kelompok disuruh
menentukan jawaban menjodohkan di atas beserta
alasannya
2. Diskusikan antar kelompok
3. Cari kesamaan
4. Mentor membahas jawaban yang
benar, yaitu :
No. 1 adalah b (Iman)
No. 2 adalah a (Islam)
No. 3 adalah c (Ihsan)
Catatan : Pembahasan dan hikmah permainan
langsung dibahas di dalam materi
RINCIAN BAHASAN
Konsep-konsep tentang Iman, Islam
dan Ihsan mungkin sudah pernah kita pelajari.
Namun ternyata gambaran yang kita
miliki selama ini belum cukup valid (shohih) dan
integral (syamiil), karena
kita melihat Iman, Islam dan Ihsan secara sektoral dan terpisah
satu sama lain. Padahal ketiga
konsep tersebut adalah merupakan satu bangunan yang
dapat disebut sebagai RUMAH KITA,
yang secara global terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu :
1. RUKUN IMAN, yang berfungsi
sebagai lapisan fondasinya.
2. RUKUN ISLAM, yang berfungsi
sebagai tiang penyangganya.
3. IHSAN, yang berfungsi sebagai
atapnya.
Artinya : tegaknya Islam pada diri
seseorang tergantung pada kualitas pondasinya dan
daya tahan Islam pada diri
seseorang tergantung pada kualitas atapnya. Jadi satu
sama lain saling membantu,
menguatkan dan memelihara.
Hakikat Iman
Pengertian Iman menurut ahlussunah
: Iman terdiri dari tiga unsur, yaitu
pembenaran
dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan
diamalkan dengan anggota
badan, yang
satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Jadi Iman adalah
keyakinan dan
sekaligus juga amal.
Rukun Iman
Rukun Iman merupakan basis
konsepsional atau landasan idiil yang mendasari
pemikiran,
ucapan dan tindakan seorang muslim. Artinya : seorang muslim yang
beriman maka
pemikiran, ucapan dan tindakannya tidak akan bertentangan dengan
keimanannya
kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Taqdir dan Kiamat. Orang yang
beriman
haruslah beriman kepada enam rukun iman. (Lihat QS. 2:285, 4 :136, dan
Hadits. Ketika
Nabi ditanya Malaikat jibril tentang Iman, maka jawab Nabi : "Hendaklah
engkau beriman
kepada Allah, kepada Malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada
Utusan-utusan-Nya,
kepada Hari Kiamat dan hendaklah engkau beriman kepada Qadar
yang baik dan
yang buruk" (HR. Muslim).
Maka barangsiapa yang mengingkari salah
satunya maka
ia telah mengingkari seluruh Rukun Iman.
Adapun
penjabaran dari pelaksanaan rukun iman tersebut, yaitu :
1. Iman kepada Allah SWT. Konsekuensinya yaitu :
mencintai Allah SWT (QS. 2:165).
Tanda-tandanya : lihat QS. 8:2.
Akibatnya : ikhlash dalam menjalankan perintah-
perintah-Nya.
2. Iman kepada Malaikat (QS. 50:16-18).
Konsekuensinya : tidak mungkin seorang
mu'min berbuat ma'siat karena
selalu ditongkrongi malaikat.
3. Iman kepada Kitab-kitab (QS. 2:2, 20:1-3).
Konsekuensinya : menjadikan Al-Qur'an
sebagai pedoman hidup.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul (QS. 33:40).
Konsekuensinya : mencintai dan
mengikutinya (QS. 3:31-32).
5. Iman kepada Hari Akhir (QS. 3:185).
Konsekuensinya : mempersiapkan diri untuk
mennghadapinya.
6. Iman kepada Takdir (QS. 22:7). Konsekuensinya
: berprinsip bahwa "Janganlah kita
mempersoalkan apa-apa yang Allah
ingin lakukan terhadap kita, tetapi kita harus
melakukan apa-apa yang Allah ingin
dari kita."
DISKUSI
Bagaimana
pendapatmu jika ada orang yang sudah hafal betul rukun iman dan ia
meyakininya,
namun dalam kehidupan sehari-harinya tidak pernah melakukan syari'at
Islam, seperti
shalat, puasa dan berdo'a. Bahkan dalam kehidupan bermasyarakat pun,
ia tidak berakhlak
Islami. Sifatnya bakhil dan suka merugikan orang lain. Pelajaran apa
yang dapat
kamu ambil ?
REFERENSI
Paket BP Nurul
Fikri, Al-Iman
DR. Muhammad
Na'im, Yang Menguatkan Yang Membatalkan Iman, GIP
Abdul Majid
Al-Zanday, dkk, Al-Iman





|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar