15. HAL-HAL YANG MELEMAHKAN IMAN
TUJUAN
Peserta memahami adanya fluktuasi
keimanan
Peserta mengetahui fenomena
lemahnya iman
Peserta mengetahui penyebab
lemahnya iman
RINCIAN
BAHASAN
Fluktuasi Iman
* Secara
fitrah manusi memiliki kecenderungan untuk berbuat fujur (dosa) dan
ketaqwaan (QS.91 : 9-10) Hal ini
mengakibatkan keimanan seseorang mengalami
fluktuasi (terkadang naik terkadang
turun). “ Keinginan itu bisa bertambah
atau
berkurang. Maka perbaharui iman
kalian dengan Laa Ilaaha Illallah. (HR. Ibnu Islam)
Fenomena
lemahnya iman
1. Terjerumus
dalam kemaksiatan
Suatu perbuatan yang sering
dilakukan dapat membentuk sebuah kebiasaan.
Begitu pula dengan kemaksiatan.
Bila sering dilakukan ia pun akan menjadi
sebuah kebiasaan, yang jika
terbiasa seseorang akan berani berbuat secara
terang-terangan.
2. Tidak tekun
dan bermalas-malasan dalam beribadah
Salah satu ketidaktekunan dalam beribadahialah
tidak khusu’ (konsentrasi)
dalam mengerjakannya. Contoh :
tidak khusu’ dalam shalat, membaca Al-
Qur’an, berdoa dan lain-lain.
Sehingga ibadah tersebut dilakukan dengan
jiwa yang kosong tanpa Ruh (QS.4
:142). Padahal dalam sebuah hadits
dikatakan : “ Tidak akan diterima
doa dari hati yang lalai dan main-main”
(HR. Tirmidzi)
3. Memudarnya
tali ukhuwah
Tidak memperhatikan urusan kaum
muslimin. Dalam sebuah hadits
disebutkan bahwa orang-orang mukmin
itu bagai satu tubuh. Dari An-Nu’man
Bin Basyir ra. katanya Rasullullah
SAW bersabda : “ Orang-orang mukmin itu
laksana satu tubuh manusia. Bila
matanya sakit maka sakitlah seluruh
tubuhnya atau bila kepalanya sakit
maka sakitlah seluruh tubuhnya.” (HR.
Muslim)
4. Terputusnya
tali persaudaraan di antara dua orang yang semula bersaudara.
“Tidak selayaknya dua orang yang
saling mengasihi karena Allah ‘Azza Wa
Jalla, atau karena Islam, lalu
keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang
dilakukan salah seorang antara
keduanya” (HR. Bukhari)
5. Terpautkepada
urusan duniawi dan terlalu mencintainya (QS. 75:20-21)
6. Mengeluh
dan takut akan musibah (QS. 70:19-21)
“ Janganlah kamu sekali-kali
mencela yang ma’ruf sedikitpun, meski engkau
hanya menuangkan air ke dalam
bejana seseorang yang hendak menimba
air. Atau meski engkau hanya
berbicara dengan saudaramu sedang
wajahmu tampak berseri kepadanya.”
(HR. Ahmad)
7. Mencela yang ma’ruf dan tidak
mau memperhatikan kebaikan-kebaikan
yang kecil.
8. Banyak berdebat dan bertikai yang
mematikan hati.
Akibatnya hati menjadi keras dan
kaku.
Sebab-sebab Lemahnya Iman
1. Jauh dari suasana atau
lingkungan iman dalam waktu yang lama (QS.57
:16)
2. Jauh dari pelajaran dan teladan
yang baik
3. Jauh dari menuntut ilmu syariat
yang dapat membangkitkan iman didalam
hati penuntutnya “Ilmu itu adalah
yang menghidupkan (Ruh) Islam dan
tiangnya iman. (HR. Abu Daud)
4. Berada ditengah lingkungan yang
penuh kemaksiatan.
Rasulullah Saw bersabda : “
Sesungguhnya jika seseorang mukmin berbuat dosa
maka terjadilah di hatinya sebuah
titik hitam, jika ia beristighfar, maka bersihlah
kembali hatinya. Jika tidak bertaubat dan bertambah terus amal
jahatnya maka
bertambah banyaklah titik hitam
tadi sehingga tertutup hatinya. “
5. Tenggelam dalam kesibukkan
dunia.
“Cukuplah bagi salah seorang
diantara kamu selagi ia di dunia hanya seperti
bekal orang yang mengadakan
perjalanan. (HR.Thabrani)
6.Sibuk mengurusi harta benda,
istri dan anak-anak (QS. 8:28,3:14)
7.Panjang angan-angan (Berangan
yang muluk-muluk) (QS,15:3)
Ali ra pernah berkata : “
Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan
atas diri kalian ialah men=gikuti
hawa nafsu dan angan-angan yang muluk.
Mengikuti hawa nafsu akan
menghalangi dari kebenaran, sedangkan angan-
angan yang muluk akan melupakan
akhirat.”
8. Berlebih-lebihan dalam masalah
makan, tidur, berjaga di waktu malam,
berbicara, bergaul, dan juga
tertawa.
“Janganlah kamu sekalian
memperbanyak tertawa karena banyak tertawa
dapat mematikan hati.” (HR. Ibnu
Majah)
DISKUSI
Mengapa pudarnya tali Ukhuwah
menjadi salah satu fenomena lemahnya iman
? (Untuk mentor : Dengan pudarnya
tali ukhuwah, maka hilanglah kesempatan
kita untuk saling bertaushiyah.
sedangkan taushiyah dibutuhkan sebagai
sarana pengingat di kala seseorang
merasa keimanannya menurun atau
melemah.)
REFERENSI
<=> Muhammad Sholih Al
Munajjid, Obat Lemahnya Iman, Darul Falah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar