1.
Hubungan Pendidikan dan Pembangunan Nasional
Pendidikan sebagai upaya
maksimal dan menyeluruh yang hasilnya tidak langsung dapat dirasakan dan
dilihat, ada proses yang cukup panjang antara dimulainya usaha dengan
ketercapaian hasil dari usaha tersebut. Satu hal yang pasti adalah bahwa
pendidikan memberikan andil yang besar pada pembangunan dan hal tersebut
dipandang sebagai satu kesatuan umum yang menyebabkan pendidikan menjadi bagian
atau komponen penting dalam pembangunan. Dengan demikian, antara pendidikan dan
pemabangunan memiliki keterkaitan yang cukup erat agar mampu mendukung satu
sama lain.Hubungan pendidikan dan pembangunan nasional dicerminkan dalam
pendidikan dan pembangunan ekonomi, dalam
hal ini paradigma yang berlaku adalah semakin banyak masyarakat yang terdidik
dalam batas-batas tertentu maka akan meningkatkan pendapatan perkapita
penduduk. Dengan kata lain masyarakat terdidik memiliki peluang kerja dan
peluang usaha produktif yang lebih
tinggi. Dengan demikian akumulasi masyarakat yang terdidik akan menghasilkan
posisi tawar yang lebih tinggi sehingga terjadi peningkatan pendapatan dalam
arti luas. Akan tetapi, dalam praktik pelaksanannya dibanyak negara berkembang
(pada tahun 1980-an) peningkatan pada aspek pendidikan tidak disertai dengan
peningkatan pendapatan masyarakatnya. Bahkan sebaliknya, semakin tingginya dana
untuk pembangunan di bidang pendidikan justru kondisi pelaksanaan pembangunan
di negara-negara berkembang tersebut (terutama di kawasan asia).
Di negara berkembang seperti indonesia, pembangunan di bidang pendidikan
selalu terhalang dengan masalah yang bersifat menetap dan terus berlangsung,
seperti:
a)
Pembangunan bidang
pendidikan selalu berkaitan dengan perluasan kesempatan belajar di kalangan
masyarakat luas, sehingga kuantitas harus terkejar dalam pencapaian target
kuantitatif (pembangunan gedung sekolah, pengadaan guru, alat laboratorium,
peralatan olahraga, dll).
b)
Pembangunan bidang
pendidikan selalu berkaitan dengan peningkatan mutu (kualitas) yang harus
terpenuhi untuk mengajar ketinggalan dengan negara maju.
c)
Pembangunan bidang pendidikan
selalu mempertanyakan relevansi antara output (keluaran) dengan kebutuhan
pasar. Sebab sejauh pengamatan hasil produksi pendidikan tidak pernah memiliki
relevansi yang kuat terhadap kebutuhan pasar. Lulusan yang dihasilkan oleh
sekolah selama ini tidak pernah sesuai dengan angkatan kerja yang dibutuhkan
oleh dunia industri.
Tiga pemasalahan
pokok tersebut menyebabkan pendidikan
berada posisi yang sulit untuk meningkatkan pembangunan pada sektor ekonomi
dalam bentuk peningkatan pendapatan masyarakat. Pembangunan bidang pendidikan,
seperti halnya dengan pembangunan bidang lain membutuhkan reorientasi yang
lebih luas sehingga dapat mengakomodasi banyak kebocoran dan bias. Pembangunan
yang dilaksanakan harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
2.
Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya
Status pendidikan dan
pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan serta antara keduanya
dirumuskan sebagai berikut:
I.
Pendidikan merupakan usaha
untuk diri manusia.sedangkan pembangunan merupakan usaha dari diri manusia.
II.
Pendidikan menghasilkan
sumber daya manusia yang menunjang pembangunan sedagkan pembangunan dapat
menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran dan seterusnya).
3.
Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai segi
di antaranya:
a. Segi sasaran
pendidikan
Pendidikan
adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia
yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra
manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.
b. Segi
lingkungan pendidikan
Klasifikasi ini
menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem. Lingkungan
keluarga(pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan
masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan prajabatan
dan dalam jabatan.
c. Segi jenjang
pendidikan
Jenjang pendidikan meliputi pendidikan dasar
(basic education), pndidikan lanjutan, menengah, dan pendidikan tinggi.
Fuad Hasan menyatakan
bahwa manusia adalah makhluk yang terentang antara “potensi” dengan
“aktualisasi”, dan di antara rentang itu ada upaya pendidikan. Pendidikan
tersebut berperan untuk mengembangkan yaitu menghidup suburkan potensi-potensi
kebaikan dan mengerdilkan potensi-potensi kejahatan. Pendidikan sangat penting
peranannya dalam merubah potensi manusia menjadi aksidensi dari naluri menjadi
nurani, sehingga manusia menjadi sumber daya atau modal utama pembangunan yang
manusiawi. Manusia dipandang sebagai subjek pembangunan karena dengan segenap
kemampuannya menggarap lingkungan secara dinamis dan kreatif.
4.
Peranan Pendidikan dalam Pembangunan
Pendidikan
sangat erat kaitannya dengan pembangunan. Pendidikan merupakan usaha untuk diri
manusia agar mampu menghasilkan SDM yang menunjang pembangunan. Sedangkan
pembangunan merupakan usaha dari diri manusia dan dapat menunjang pendidikan
(pembinaan, penyelidikan, saran dan seterusnya).Pendidikan menduduki posisi
sentral dalam pembangunan karena sasaranya adalah peningkatan kualitas SDM.
a.
Peranan pendidikan dalam pembangunan nasional
Peranan
pendidikan sangat berpengaruh dalam pembangunan suatu Negara karena Negara yang
maju sudah pasti memiliki mutu pendidikan yang sangat baik di negaranya .
karena jika Negara mempunyai generasi penerus yang cerdas pasti para penerus
akan memperbaiki pembangunan terhadap Negara . pendidikan sangatlah penting
untuk menentukan kedudukan suatu bangsa, ilmu pengetahuan teknologi suatu
Negara juga mempengaruhi kemajuan Negara . contoh saja Indonesia , Negara kita
ini masih lemah dari sektor pendidikan dibanding Negara maju seperti jepang ,
jerman , Negara maju lainnya . karena di Negara Indonesia masih banyak masalah
pendidikan yang belum diselesaikan oleh pemerintah seperti masih banyaknya
bangunan sekolah yang tidak layak untuk belajar dan pengembangan metode belajat
yang masih jauh dari harapan . maka dari itu Indonesia sampai saat ini masih di
kategori kan sebagai Negara berkembang . contoh saja seperti Negara maju jepang
, jepang terkenal dengan teknologinya yang berkembang sangat pesat hal ini
tidak lepas dari pendidikan yang sangat baik di jepang . karena jepang sangat
mementingkan pendidikan agar muncul para penerus negaranya yang memiliki
tingkat intelektual yang kuat dan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang
tinggi hal inilah yang membuat jepang menjadi Negara maju. Karena syarat Negara
yang paling utama untuk menjadi Negara maju adalah memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) yang tinggi. Seharusnya pemerintah Indonesia bisa berkaca
dari jepang untuk memajukan mutu pendidikan Indonesia agar kelak Indonesia bisa
menjadi Negara maju dan terlepas dari angka kemiskinan yang tinggi saat ini
Berkaitan
dengan peranan pendidikan dalam pembangunan nasional muncul dua paradigma yang
menjadi kiblat bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan kebijakan
pendidikan: Paradigma Fungsional dan paradigma Sosialisasi. Paradigma
Fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan kemiskinan dikarenakan negara
tidak mempunyai cukup penduduk yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap
modern. Menurut pengalaman masyarakat di Barat, lembaga pendidikan formal
sistem persekolahan merupakan lembaga utama mengembangkan pengetahuan malatih,
kemampuan dan keahlian serta menanamkan sikap modern para individu yang
diperlukan dalam proses pembangunan. Bukti-bukti menunjukan adanya kaitan yang
erat antara pendidikan formal seseorang dan partisipasinya dalam pembangunan.
Perkembangan lebih lanjut muncul, tesis Human Investment, yang menyatakan bahwa
investasi dalam diri manusia lebih menguntungkan, memiliki economic rate of
return yang lebih tinggi di bandingkan dengan investasi dalam bidang fisik.
Sejalan dengan
paradigma Fungsional, paradigma sosialisasi melihat peranan pendidikan dalam
pembangunan adalah:
1)
Mengembangkan kompetensi individu,
2)
Kompetensi yang lebih tinggi tersebut
diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, dan
3)
Secara umum, meningkatkan kemampuan warga
masyarakat dan semakin banyaknya warga masyarakat yang memiliki kemampuan akan
meningkakan kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, berdasarkan paradigma
sosialisasi ini, pendidikan harus di perluas secara besar-besaran dan
menyeluruh, kalau suatu bangsa menginginkan kemajuan. Paradigma Fungsional dan
paradigma Sosialisasi telah melahirkan pengaruh besar dalam dunia pendidikan
paling tidak dalam dua hal.
Pertama, telah
melahirkan paradigma pendidikan yang bersifat analisis-mekanistis dengan
mendasarkan pada doktrin reduksionisme dan mekanistis. Reduksionisme melihat
pendidikan sebagai barang yang dapat dipecah-pecah dipisah-pisah satu dengan
yang lain. Mekanis melihat bahwa pecahan-pecahan atau bagian-bagian tersebut
memiliki keterkaitan linier fungsional, satu bagian menentukan bagian yang lain
secara langsung. Akibatnya, pendidikan telah direduksi sedemikian rupa kedalam
serpihan-serpihan kecil yang satu dengan yang lain menjadi terpisah tiada
hubungan, seperti, kurikulum kredit SKS, pokok bahasan, program pengayaan,
seragam, pekerjaan rumah dan latihan-latihan. Suatu sistem penilaian telah
dikembangkan untuk menyesuaikan dengan serpihan-serpihan tersebut: nilai,
indeks prestasi, ranking, rata-rata nilai, kepatuhan dan ijasah.
Kedua, para
pengambil kebijakan pemerintah menjadikan pendidikan sebagai engine of
growth, penggerak dan lokomotif pembangunan. Sebagai penggerak pembangunan
maka pendidikan harus mampu menghasilkan invention dan innovation, yang
merupakan inti kekuatan pembangunan. Agar berhasil melaksanakan fungsinya, maka
pendidikan harus diorganisir dalam suatu lembaga pendidikan formal sistem
persekolahan, yang bersifat terpisah dan berada diatas dunia yang lain,
khususnya dunia ekonomi. Bahkan pendidikan harus menjadi panutan dan penentu
perkembangan dunia yang lain, khususnya, dan bukan sebaliknya perkembangan
ekonomi menentukan perkembangan pendidikan. Dalam lembaga pendidikan formal
inilah berbagai ide dan gagasan akan dikaji, berbagai teori akan diuji,
berbagai teknik dan metode akan dikembangkan, dan tenaga kerja dengan berbagai
jenis kemampuan akan dilatih.
Sesuai dengan
peran pendidikan sebagai engine of growth, dan penentu bagi perkembangan
masyarakat, maka bentuk sistem pendidikan yang paling tepat adalah single track
dan diorganisir secara terpusat sehingga mudah diarahkan untuk kepentingan
pembangunan nasional. Lewat jalur tunggal inilah lembaga pendidikan akan mampu
menghasilkan berbagai tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Agar
proses pendidikan efisien dan efektif, pendidikan harus disusun dalam struktur
yang bersifat rigid, manajemen (bersifat sentralistis, kurikulum penuh dengan
pengetahuan dan teori-teori (text bookish).
b.
Peranan Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan
Ekonomi
Pendidikan
memberi konstribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi telah
menjadi kebenaran yang bersifat aksiomatik. Berbagai kajian akademis dan
penelitian empiris telah membuktikan keabsahannya. Pendidikan bukan hanya
melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan serta menguasai tekhnologi, tetapi juga dapat menumbuhkan iklim bisnis
yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi karena itu, investasi dibidang
pendidikan tidak saja berfaedah bagi perorangan, tetapi juga bagi komunitas
bisnis dan masyarakat umum. Pencapaian pendidikan pada semua level niscaya akan
meningkatkan pendapatan dan produktivitas masyarakat. Pendidikan merupakan
jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem
krusial: pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan welfare
dependency yang menjadi beban sosial politik bagi pemerintah.
Ada tiga
paradigma yang menegaskan bahwa pembangunan merujuk knowledge based economy
tampak kian dominan:
·
Kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada
basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
·
Hubungan kuasalitas antara pendidikan dan
kemajuan ekonomi menjadi kiat kilat dan solid.
·
Pendidikan menjadi penggerak utama dinamika
perkembangan ekonomi yang mendorong proses transformasi struktural berjangka
panjang.
·
Peranan Pendidikan Dalam Membangun SDM
Pendidikan pada
hakekatnya berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, secara hakiki,
pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya
pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada
dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena
pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya terkandung makna
bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat, dan warga
negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan
keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain
dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses
pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu,
efektivitas dan efisiensi. Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki
landasan komitmen internasional, sebagai visi bersama berbagai negara di dunia,
melalui kesepakatan yang dikenal dengan kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000. Kesepakatan
Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All (EFA)
meliputi enam komponen penting, yaitu:
o
Pendidikan anak usia dini (PAUD)
o
Pendidikan Dasar
o
Pendidikan keaksaraan
o
Pendidikan kecakapan hidup
o
Kesetaraan dan keadilan gender
o
Peningkatan mutu pendidikan
c.
Pendidikan Dan Pengaruhnya Dalam Pembangunan
Sosial
1)
Pendidikan berwawasan kependudukan
Secara
sederhana pembangunan berwawasan kependudukan mengandung dua makna
sekaligus, yaitu:
Ø Pembangunan
berwawasan kependudukan
Pembangunan
yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada, penduduk harus
dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan. Penduduk harus dijadikan
subjek dan objek dalam pembangunan. Pembangunan adalah oleh penduduk dan untuk
penduduk.
Ø Pembangunan
berwawasan kependudukan
Pembangunan
sumber daya manusia, pembangunan lebih menekankan pada peningkatan kualitas
sumber daya manusia dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur semata-mata.
5. Wujud Pembangunan System Pendidikan
Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek
yang satu sama lain saling terkait, yaitu aspek filosofis dan keilmuan,
yuridis, struktur, dan kurikulum.
I.
Hubungan antar aspek-aspek.
Aspek
filosofis, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain,
karena member arah serta mewadahi butir-butir yang lain. Aspek filosofis
keilmuan dan yuridis menjadi landasan bagi aspek-aspek yang lain, karena
memberikan arah pada aspek-aspek lainnya. Meskipun aspek filosofis menjadi
landasan, tetapi tidak harus diartikan bahwa setiap terjadi perubahan filosofis
dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek yang lain secara total.
II.
Aspek filosofis keilmuan
Aspek
filosofis berupa penggarapan tujuan nasioanal pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan
nasional yang etntunya memberikan peluang bagi pengembanga hakikat
manusia yang kodrati yang berartipula bersifat wajar. Bagi kita pengembangan
sifat kodrati manusia itu pararel dengan jiwa Pancasila.
III.
Aspek yuridis
UUD 1945
sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap. Beberapa pasal yang
melandasi pendidikan sifatnya eksplisit (pasal 31 ayat (1) dan (2); pasal (32))
maupun yang implisit (pasal 27 ayat (1) dan (2); pasal (34)). Pasal pasal
tersebut sifatnya masih sangat global dan perlu dijabarkan lebih rinci kedalam
UU Pendidikan seperti UU Pendidikan No. 4 Tahun 1950, UU Pendidikan No. 12
Tahun 1954 dan disempurnakan lagi oleh UU RI No. 2 Tahun 1989.
IV.
Aspek struktur
Aspek
struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur
pembangunan pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama
waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang lai, sebagai akibat dari
perkembangan sosial budaya dan politik.
V.
Aspek kurikulum
Kurikulum
merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Tujuan kurikuler berubah, maka
kurikulum berubah pula. Perubahan tersebut dapat berupa materinya,
orientasinya, pendekatannya maupun metodenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar