MODEL PEMBELAJARAN DEBATE
1.
Pengertian
Debat
adalah adalah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan
kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan
kontra.
Pada
dasarnya, model pembelajaran
debate ini merupakan pembelajaran kooperatif, dimana harus
melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung
ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen)
untuk menyelesaikan tugas. Keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha
berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas
kelompok. Keterampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat
ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin
bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat
kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator
dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.
Dalam
model pembelajaran debat, siswa
juga dilatih bagaimana mengeluarkan pendapat seperti dalam model pembelajaran
Think Pair and Share, perbedaannya adalah dalam debat situasi pembelajaran sengaja dibuat 2 kelompok yang
berseberangan (pro dan kontra). Siswa dilatih mengutarakan
pendapat/pemikirannya dan bagaimana mempertahankan penda patnya dengan
alasan-alasan yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Bukan berarti
siswa diajak saling bermusuhan, melainkan siswa belajar bagaimana menghargai
adanya perbedaan.
2.
Sintaks
/ langkah-langkah model pembelajaran debate
Sintaks / langkah-langkah model pembelajaran debate adalah sebagai berikut
:
a. Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok peserta debat, yang satu pro dan yang lainnya kontra dengan duduk
berhadapan antar kelompok.
b. Guru memberikan tugas untuk membaca
materi yang akan diperdebatkan oleh kedua kelompok diatas.
c. Setelah selesai membaca materi, Guru
menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian
setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
d. Inti/ide-ide dari
setiap pendapat atau pembicaraan di tulis di papan
pendapat sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
e. Guru menambahkan konsep/ide yang
belum terungkapkan.
f. Dari data-data yang diungkapkan
tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada
topik yang ingin dicapai.
3.
Kelebihan
/ Keunggulan Model Pembelajaran Debat
a.
Memacu
siswa aktif dalam pembelajaran
b.
Meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara baik
c.
Melatih
siswa untuk mengungkapkan pendapat disertai alasannya
d.
Mengajarkan
siswa cara menghargai pendapat orang lain
e.
Tidak
membutuhkan banyak media
4.
Kekurangan
/ Kelemahan Model Pembelajaran Debat
a. Tidak bisa digunakan untuk semua
mata pelajaran (mata pelajaran tertentu saja)
b. Pembelajaran kurang menarik (cukup
monoton) karena hanya adu pendapat dan menggunakan banyak media
c. Membutuhkan waktu yang cukup lama,
karena siswa harus memahami materi terlebih dahulu sebelum melakukan debat
d. Siswa menjadi takut dan tertekan
karena harus bisa berkomunikasi secara langsung untuk mengungkapkan pendapatnya
e. Ketika menyampaikan pendapat saling
berebut
f. Saling adu argument yang tak kunjung
selesai bila guru tidak menengahi
g. Siswa yang pandai berargumen akan
slalu aktif tapi yang kurang pandai berargumen hanya diam dan pasif.
assalamualikum wr.wb
BalasHapusmohon maaf bila mengganggu bu @SitiBadriyah.
disini saya ingin bertanya bu tentang model debat ini , model debat ini masuk ke metode ceramah atau diskusi bu , karena dari beberapa sumber yang saya tanya banyak yang mengakatan A dan B dan membuat saya bingung aan kebenaranya bu , mohon bntuanya bu, jika di perbolehkan saya minta no WA ibu untuk sharing" bu tentang model debat ini jika di perbolehkan.
wassalamualikum wr.wb
terima kasih sangat bermamfaat.
BalasHapus