A.Kriptografi
- Pengertian
Kriptografi berasal bahasa Yunani yaitu
kryptos yang artinya yang tersembunyi dan graphein yang artinya tulisan.
Kriptografi berarti ilmu tentang teknik matematis yang digunakan untuk
menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi dan otentikasi. Kriptografi
dapat digunakan untuk menyamarkan informasi rahasia dari orang atau pihak yang
tidak berhak membacanya.
Sepanjang masa,
keuntungan dalam pertempuran antara ahlikriptologi (pembuat
kode) dan cryptanalysts (pemecah kode) telah berpindah tangan berkali-kali.
Peristiwa berikut ini adalah beberapa yang paling penting dalam sejarah
perkembangan kriptografi.
- Sejarah
Abad ke-5 SM - Digunakannya
kriptografi oleh Jendral Spartan untuk bertukar pesan rahasia menggunakan pita
sempit membungkus perkamen sekitar staf silinder dikenal sebagai scytale,
kemudian menyalin pesan mereka pada papirus. Pesan hanya dapat dibaca saat
papirus adalah ulang luka di sekitar scytale ketebalan yang sama. Ini adalah
penggunaan yang tercatat paling awal apa yang sekarang dikenal sebagai cipher
transposisi.
Sejarah penulisan rahasia tertua dapat
ditemukan pada peradaban Mesir Kuno, yakni tahun 3000 SM. Bangsa Mesir
menggunakan ukiran rahasia yang disebut dengan hieroglyphics untuk menyampaikan
pesan kepada orang-orang yang berhak.
Abad ke-2 SM - Sejarawan Polybius
Yunani mengembangkan salah satu yang paling awal tercatat yaitu cipher
substitusi dengan mengganti huruf-huruf alfabet, disusun dalam Polybius
persegi, dengan angka.
Abad ke-1 SM - jenderal Romawi
menggunakan cipher pergeseran sederhana, di mana setiap huruf dari pesan
plaintext akan bergeser jumlah tetap huruf dalam alfabet untuk menghasilkan
ciphertext. Sandi kemudian dikenal sebagai sandi Caesar setelah Julius Caesar,
yang konon lebih suka pergeseran dari tiga huruf.
Abad ke-9 - matematikawan Islam
Yaqūb bin Yusuf Abu Ishaq al-Kindi menerbitkan buku teks pertama memecahkan
kode, A Manuscript on Deciphering Cryptographic Messages. Al-Kindi
memperkenalkan buku klasifikasi cipher, polyalphabetic sandi, dan analisis
frekuensi, teknik penting yang digunakan dalam memecahkan cipher substitusi.
Analisis frekuensi menggunakan frekuensi relatif simbol dalam pesan berkode
untuk mengungkapkan apa huruf alfabet.
- Istilah
dalam Kriptografi
|

|


|
|
|


Plaiteks adalah data yang dapat dibaca, sedangkan teknik
untuk menjadikan data tidak dapat dibaca disebut enkripsi. Data yang telah dienkripsi disebut cipherteks, dan teknik untuk mengembalikan cipherteks menjadi
plainteks adalah deskripsi.
- Jenis
Kriptografi Berdasarkan Perkembangan
a. Algoritma kriptografi klasik
Metode ini menyembunyikan pesannya adalah dengan
teknik substitusi atau transposisi atau keduanya.
b. Algoritma kriptografi modern
Algoritma ini menggunakan pengolahan simbol biner
karena berjalan mengikuti operasi komputer digital. Sehingga membutuhkan dasar
berupa pengetahuan terhadap matematika untuk menguasainya.
- Jenis
Kriptografi Berdasarkan Kunci
a. Algoritma simetris
Algoritma ini disebut simetris karena memiliki key
atau kunci yang sama dalam proses enkripsi dan deskripsi Sehingga sering
disebut algoritma kunci tunggal atau algoritma satu kunci yang bersifat rahasia
atau private key Sehingga algoritma ini juga disebut algoritma kunci rahasia.
b. Algoritma Asimetris
Algoritma ini disebut asimetris karena kunci yang
digunakan untuk enkripsi berbeda dengan kunci yang digunakan untuk deskripsi.
Kunci yang digunakan untuk enkripsi adalah kunci publik atau public key
Sehingga algoritma ini juga disebut dengan algoritma kunci publik, sedangkan
kunci untuk deskripsi menggunakan kunci rahasia atau private key.
B. Pengertian
Coding Dalam Penelitian
Koding
merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/
bilangan. Misalnya untuk variabel pekerjaan dilakukan koding 1 = Pegawai
Negeri, 2 = Wiraswasta, 3 = Pegawai Swasta dan 4 = Pensiunan. Jenis kelamin: 1
= Pria dan 2 = Wanita, dsb. Kegunaan dari koding adalah untuk mempermudah pada
saat analisis data dan juga mempercepat pada saatentry data. Entry data,
adalah transfer coding data dari kuisioner kesoftware. Pengkodean
data dilakukan untuk memberikan kode yang spesifik pada respon jawaban
responden untuk memudahkan proses pencatatan data.
Pemberian
kode pada data adalah menterjemahkan data kedalam kode-kode yang biasanya
dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk dapat dipindahkan kedalam sarana
penyimpanan, misalnya komputer dan analisa berikutnya. Dengan data sudah diubah
dalam bentuk angka-angka, maka peneliti akan lebih mudah mentransfer kedalam
komputer dan mencari program perangkat lunak yang sesuai dengan data untuk
digunakan sebagai sarana analisa, misalnya apakah data tersebut dapat dianalisa
dengan menggunakan software SPSS atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar