Sabtu, 19 Desember 2015

BANGUNAN ISLAM

19. BANGUNAN ISLAM

TUJUAN
Peserta mengetahui gambaran menyeluruh tentang bangunan Islam.
Menumbuhkan kesadaran bahwa Islam adalah sistem hidup yang lengkap dan
sempurna sehingga peserta termotivasi untuk memasukinya secara keseluruhan.
Peserta menyakini bahwa Islam akan dimenangkan oleh Allah dan berkeinginan
untuk berperan aktif dalam kebangkitan Islam.
RINCIAN BAHASAN
Konsepsi Islam dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan yang utuh dan
kokoh, yang tegak di atas pondasi keimanan. Sabda Rasulullah SAW:
“Bangunan Islam itu atas lima perkara: bersaksi sesungguhnya tidak ada Tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji ke
Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kesempurnaan Islam telah ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“ ...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai jadi agama bagimu...”(QS. 5:3)
Karakteristik (ciri khas) Islam berikut ini dapat menggambarkan kesempurnaan
Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai Allah:
1.  Bersumber dari Allah SWT (robbaniyyah), bukan buatan manusia. Tujuan pertama
dan terakhirnya adalah agar manusia menyembah Allah yang merupan tujuan
penciptaan manusia. (QS. 51:56)
2.  Bersifat kemanusiaan yang universal, yaitu diturunkan Allah SWT sebagai petunjuk
untuk seluruh umat manusia, bukan hanya dikhususkan untuk suatu kaum atau
golongan. (QS. 21:107, 34:28, 7:158)
3.  Lengkap dan mencakup seluruh aspek kehidupan. Tidak ada suatu pekerjaan, baik
kecil ataupun besar, kecuali Islam telah menerangkan hukumnya. (QS. 6:38, 16:89)
4.  Ajaran Islam mudah untuk dikerjakan tanpa kesulitan sedikitpun, sebab Islam tidak
membebankan manusia suatu kewajiban kecuali sebatas kemampuannya. (QS.
2:286)
5.  Ajaran Islam bertujuan untuk menegakkan keadilan mutlak dan mewujudkan
persaudaraan dan pesamaan ditengah kehidupan manusia, serta memelihara
darah, kehormatan harta, akal, dan agama mereka. (QS. 5:8, 6:152, 4:125)
6.  Bersifat seimbang (tawazun), dimana seluruh ajaran Islam menjaga keseimbangan
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum,antara jasad dan ruh, antara
dunia dan akhirat. Firman Allah:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)
duniawi....”
Dalam hal keseimbangan antara kebutuhan jasad dan ruh, Nabi SAW bersabda:







“Sesungguhnya badanmu memiliki hak atasmu, jiwamu mempunyai hak atasmu dan
kelurgamu juga memiliki hak atasmu, maka dirikanlah setiap yang mempunyai hak-
haknya”. (Al Hadist)
7.  Perpaduan antara ‘tidak berubah’ dan ‘menerima perubahan’. Ajaran Islam tidak
berubah pada pokok-pokok dan tujuannya, namun menerima perubahan pada
cabang, sarana dan cara-caranya, sehingga dengan sifat menerima perubahan ini
Islam dapat menyesuaikan diri dan dapat menghadapi perkembangan zaman. Dan
dengan sifat tidak berubah pada pokok-pokok dan tujuannya Islam tidak dapat larut
dan tunduk pada perubahan zaman dan perputaran waktu.
Beberapa karakteristik inilah yang membedakan agama Islam dari agama yang
lain, dari peraturan dan undang-undang buatan manusia Islam merupakan satu-satunya
agama Allah dan Allah tidak akan menerima agama selain Islam. (QS. 3:19,85) Namun
manusia saat ini banyak yang lebih suka membuat aturan sendiri dan tidak mau
menjalankan aturan Islam dalam kehidupan. Padahal jelas manusia hanyalah ciptaan
Allah sehingga dalam hidupnya tentu saja membutuhkan aturan dari pencip-Nya.
Dalam tubuh umat Islam sendiri saat ini ada yang merasa pesimis melihat
realita umat yang serba menyedihkan. Mereka ragu dan bahkan menilai mustahil
dengan isu bangkitnya kembali Islam. Padahal Allah telah menjanjikan kemenamgan
agama ini dalam firman-Nya:
“Dan Dialah yang menurunkan Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang
benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak
menyukainya”.(QS. 9:33).
Kandungan ajaran Islam secara global dapat dbagi atas tiga bagian, yaitu:
1.  Pokok dan pondasi (asas), yang terdiri atas aqidah dan ibadah. Aqidah mencakup
dua kalimat syahadat dan rukun iman yang enam, sebagaimana firman Allah dalam
QS. 2:177. Sedangkan ibadah disini adalah dalam pengertian khusus yang tercakup
dalam rukun Islam.
2.  Bangunan (bina’), berupa aturan yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia
(sistem hidup), seperti:
a. Sistem politik, diantaranya prinsip musyawarah (QS. 3:159; 42:38), perdamaian
(QS. 2:208; 8:61), hukum (QS. 6:57; 12:40)dan jinayat.
b. Sistem perekonomian, seperti masalah utang piutang (QS. 2:282), pegadaian
(QS. 2:283), penghalalan jual beli dan pengharaman riba (QS. 2:275).
c. Sistem keprajuritan (militer), seperti mempersiapkan tentara (QS. 8:60).
d. Sistem akhlak, diantaranya tentang berbuat kebaikan (QS. 2:44), berkata benar
(QS. 2:177), memaafkan (QS. 2:237).
e. Sistem sosial kemasyarakatan, seperti masalah zakat (QS. 2:43), keadilan
dalam menegakkan hukum (QS. 4:58) dan konsep persaudaraan (QS. 49:10,13)
f. Sistem pengajaran, seperti berlaku lemah lembut dalam memberi pelajaran (QS.
3:159), pemberian nasihat (QS. 31:12-19).
3.  Pendukung dan penopang (muayyidat) yang mencakup:
a. Konsep jihad (QS. 22:39,40)
b. Amar ma’ruf nahi munkar (QS. 3:104)
c. Hukum-hukum (QS. 5:49)









d. Sanksi (QS. 5:33,38)
Bangunan Islam tidak bisa berdiri kecuali dengan adanya pondasi. Dan agama
Islam belum tegak sempurna bila bangunannya belum berdiri pada pribadi-pribadi kaum
muslimin dan pada sistem hidup masyarakat. Dan dengan adanya penopang, bangunan
itu akan berdiri tegak dan kokoh.
DISKUSI
Kita telah meyakini bahwa Islam akan dimenangkan oleh Allah terhadap sistem-sistem
yang lain. Bahkan dalam QS. Ali Imran ayat 110 dan 139 dijelaskan bahwa umat Islam
adalah umat yang terbaik. Tetapi kenyataannya tidak menunjukkan demikian. Umat
Islam masih dikenal sebagai umat yang miskin, terbelakang dan berbagai atribut jelek
yang lain. Bagaimana menjelaskan kontradiksi ini?
REFERENSI
Aqidah Seorang Muslim, Al-Ummah
Panduan Pendidikan Agama Islam, IPB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar